Senin, 02 Februari 2015

Tehnik Dasar Memanah

1.     Standing (posisi berdiri) :
Posisi berdiri selebar bahu dengan badan tegak, rileks dan nyaman. Ada berbagai macam posisi berdiri, yaitu open stance, square, dan close stance. Bagi pemula sangat disarankan menggunakan square (sejajar). Hal ini untuk membentuk tehnik yang baik dan benar terlebih dahulu.

   2.     Memasang anak panah pada string panah :
Pasang dan kaitkan nock panah pada string bagian nocking point.
3.     Posisi hock (jari penarik string) :
Jari yang digunakan untuk menarik string adalah jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Posisi string pada jari ini adalah pada ruas pertama. Pembagian kekuatan tarikan pada tali telunjuk sebesar 15-20%, jari tengah 60-70% dan jari manis 25-35%. Bagian nocking point jangan dijepit oleh jari telunjuk maupun jari tengah. Tetap rilex selama melakukan tarikan.
4.     Grip :
Grip yang nyaman terbagi menjadi tiga bagian, yaitu grip tinggi, sedang, dan rendah. Masing – masing pemanah bisa menyesuaikan dengan style masing – masing. Tekanan pada grip terletak pada telapak tangan antara ibu jari dan jari telunjuk. Handle busur jangan digenggam, selalu gunakan sling untuk melakukan tembakan.
5.     Pre-draw (posisi awal tarikan) :
 Tangan yang memegang busur diluruskan kedepan bersamaan dengan siku tangan yang satunya diangkat hingga setinggi telinga. Tangan kiri (pemegang busur) lurus jangan ditekuk untuk menghindari sabetan string busur dan agar laju panah lurus sesuai dengan bidikan.
6.     Drawing :
 Lakukan tarikan sepanjang mungkin sesuai dengan panjang lengan.
7.     Posisi angker :
 Posisi angker string lurus dari hidung, celah bibir atas dan bawah hingga dagu masing – masing. Bagian atas telunjuk kanan (hock) menyentuh pada bagian dasar rahang kanan.
8.     Bidikan :
 Bidikkan fisir (alat bidik) ke arah target tembakan. Tetap perhatikan line up sebagai patokan tembakan yang terbaik. Line up bisa menggunakan patokan tepi daun busur bagian atas, tepi handle bagian atas, atau tepi fisir. Patokan dibuat dengan melihat string pada posisi draw dan siap tembak.
9.     Release (melepaskan panah) :
 Saat release semua jari – jari hock rileks, secara otomatis tangan kanan (jari – jari hock) bergerak kebelakang sepanjang rahang hingga leher.
10. Menahan sikap panahan (after hold)
Menahan sikap panahan (after hold), suatu tindakan untuk mempertahankan sikap panahan sesaat (beberapa detik) setelah anak panah meninggalkan busur. Tindakan ini dimaksudkan untuk memudahkan pengontrolan gerak panahan yang dilakukan.